Posts

Showing posts from November, 2010

mesin bubut 1

MESIN BUBUT PenggolonganMesin Bubut A. Pembubut Kecepatan F. Pembubut Turet 1. Pengerjaan Kayu 1. Horisontal 2. Pemusingan Logam a. Jenis ram 3. Pemolesan b. Jenis sadel B. Pembubut Mesin 2. Vertikal 1. Penggerak puli kerucut a. Stasiun tunggal bertingkat b. Stasiun banyak 2. Penggerak roda gigi tangan 3. Otomatis 3. Penggerak kecepatan G. Pembubut Otomatis C. Pembubut Bangku H. Mesin Ulir Otomatis D. Pembubut Ruang Perkakas 1. Spindel Tunggal E. Pembuat kegunaan Khusus 2. Spindel Banyak • I. Fris Pengebor Vertikal Bagian bagian mesin Operasi Bubut • • pembubutan • • pengeboran • • pengerjaan tepi • • penguliran • • pembubutan tirus • • Penggurdian • • Meluaskan lubang Pembubutan Silindris Operasi pembubut, A. Pahat mata tunggal dalam operasi pembubutan, B. Memotong tepi. Pengerjaan Tepi (Facing) • Pengerjaan tepi adalah apabila permukaan harus dipotong pada pembubut. Benda kerja biasanya dipegang pada plat muka atau dalam pencekam seperti gambar 3B. Teta

mesin perkakas

2 I. PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN DAN DEFINISI 1. PROSES PERMESINAN: Proses permesinan: suatu proses pengerjaan benda kerja dengan melakukan pemotongan pemotongan, dengan membuang sebagian dari benda kerja tersebut yang disebut geram / chip sehingga menjadi benda kerja yang diharapkan. 2. JENIS PAHAT: berdasarkan jenis mesinnya pahat dapat dibagi dalam: - Pahat bermata tunggal , dipakai dalam mesin bubut dan sekrap - Pahat bermata banyak dipakai mesin frais, mesin gerinda, mesin broaching, dan sebagainya Jenis mesin perkakas 3 Mesin perkakas Konvensional Mesin bubut Mesin frais Mesin sekrap Mesin bor Mesin gerinda Mesin gergaji MESIN BUBUT 4 5 Tahap proses pembubutan 6 Prinsip kerja mesin bubut  Benda kerja disayat dg memutar benda kerja dan dikenakan pahat pada translasi sejajar dg sumbu putar benda kerja.  Gerak putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakan translasi dari pahat disebut gerak feeding 7 MESIN FRAIS 8 Proses pem

komponen elektronika 2

1 BAB I KOMPONEN ELEKTRONIKA 1.1. RESISTOR Tahanan listrik pada sebuah penghantar dilambangkan dengan R dan diidentifikasikan dengan rumus : R = V/I dimana : R = Tahanan dalam Ohm V = Tegangan dalam Volt I = Arus dalam Ampere Tahanan merupakan komponen yang didesain untuk memiliki besar tahanan tertentu dan disebut pula sebagai resistor. Resistor dikategorikan menjadi 2, yaitu : 1. Resistor linear : resistor yang bekerja sesuai dengan hukum ohm 2. Resistor non linear : dimana perubahan nilai karena kepekaan tertentu a. Fotoresistor : peka terhadap cahaya b. Thermistor : peka terhadap panas c. Resistor yang tergantung pada tegangan listrik Resistor Linear Simbol sirkit untuk resistor linear diperlihatkan pada gambar berikut dan unit satuannya adalah ohm (simbol huruf yunani omega, W). Satuan lain yang umum dipangkatkan tiga. kiloohm (KW) 1000 ohm megaohm (MW) 1000000 ohm simbol resistor linear dalam banyak diagram sirkit dan literatur pabrik, koma desimal ditunjukk

Komponen elektronika

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA TUJUAN : Menjelaskan dan mengetahui karakteristik dari setiap komponen elektronika baik yang termasuk komponen pasif maupun komponen aktif. Mengetahui cara menentukan atau menghitung besarnya nilai dari suatu jenis komponen elektronika. 1. Komponen Pasif Komponen pasif adalah komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya tidak memerlukan sumber tegangan atau sumber arus tersendiri. Adapun yang termasuk komponen pasif antara lain : 1.1.RESISTOR Resistor adalah suatu komponen elektronika yang fungsinya untuk menghambat arus listrik. Resistor dapat dibagi menjadi dua, yaitu : 1.1.1. Resistor Tetap Resistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai hambatan yang tetap. Resistor memiliki batas kemampuan daya misalnya : 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt, ½ watt dsb. Artinya resitor hanya dapat dioperasikan dengan daya maksimal sesuai dengan kemampuan dayanya. Simbol Resistor Tetap : Gambar Contoh Resistor [http://www.byexamples.com/ee/images/re
BAB III PENGGERAK RANTAI 3.1 Pendahuluan Penggerak rantai mirip dengan penggerak sabuk-mesin kecuali penggerak rantai kurang fleksibel tetapi lebih kuat. Penggerak rantai juga menghilangkan selip yang dapat terjadi pada penggerak belt.. Gambar 1 Penggerak Rantai (Chain drive) Klasifikasi Rantai Semua rantai (chain).diklasifikasikan mu\enurut pitch (jarak diantara titik-tengah pena bearing yang bersebalahan), garis-tengah (diameter) roller dan lebar diantara pelat dalam (inner plate). Secara umum, parameter ini disebut sebagai dimensi roda gigi (gearing dimension), karena parameter tersebut menentukan bentuk dan lebar gigi roda. Perbedaan disain standar encakup perluasan pitch dan crank yang dihubungkan rantai untuk aplikasi khusus. Sebagaimana strand tunggal (simplex), rantai tersedia lebar duplex (2), triplex (3), quadruplex (4), quintruplex (5), sextruplex (6) dan octuplex (8) . Faktor Lingkungan Dalam hal ini ada kecenderungan untuk melumasi seluruh permukaan rantai dengan
Tabel 2.1 Masalah – Penyebab Pada Sabuk Masalah Kemungkinan Penyebab Sabuk terbalik dalam puli • Ketidaklurusan antara puli dengan poros • Alur puli aus • Getaran sabuk berlebihan karena tegangan yang tidak tepat • Kerusakan cord pada sabuk karena pemasangan yang salah Sabuk berdecit atau menciut • Beban awal terlalu tinggi, sehingga menyebabkan sabuk menjadi selip karena tegangan yang tidak tepat • Overload (beban berlebihan),sehingga sabuk menjadi selip karena tegangan tidak tepat Sabuk mengerik • Gerakan sabuk pada pulley atau idler datar (tidak berbahaya) Sabuk meregang di luar batas • Penggerak dioperasikan di bawah tegangan yang terlalu besar • Sabuk salah atau penyimpanannya kurang baik di tempat yang lembab Sabuk pecah sebelum waktunya • Benda asing dalam puli • Hentakan atau beban yang berlebihan • Sabuk rusak selama pemasangan Sabuk berumur pendek • Puli aus • Terdapat oli atau gemuk pada sabuk • Temperatur tinggi • Keausan pada penutup sabuk, yang dis

RODA GIGI

Teknik Perawatan Dasar 1 BAB I RODA GIGI 1.1 Pendahuluan Roda-gigi merupakan suatu elemen dasar untuk hampir semua pemindah/transmisi tenaga konvensional. Roda gigi merupakan sarana untuk menerapkan gaya putar, atau torsi untuk memutar komponen-komponen. Jumlah torsi yang anda dapatkan dari sumber tenaga adalah proporsional dengan jarak dari pusat dimana tenaga tersebut diterapkan. (Tuas)(Beban)(Torsi)(Tumpuan)(Lebih dekat jarak tumpuanterhadap beban lebih besartorsi pada tuas, tetapi tuasharus lebih panjang) Gambar 1.1: Perbedaan antara torsi dan tuas Dalam gambar 1, tuas memiliki torsi yang lebih besar pada saat tumpuan semakin dekat dengan beban penerapan tenaga (di kanan); namun demikian, tuas juga harus diputar lebih jauh untuk memperoleh torsi ini. (Roda-gigi besar memutaryang kecil = kecepatanputar lebih besar tetapimenghasilkan torsi yanglebih kecil)(Roda-gigi kecil memutaryang besar = kecepatanputar lebih kecil, tetapimenghasilkan torsi yanglebih besar) Gambar 1.2: Pe